Sunday, July 30, 2017

Filosofi Kopi 2: Ben & Jody

-->






Selalu ada rasa waswas setiap menonton film yang diadaptasi dari buku. Pengambarannya suka berbeda dengan imajinasi yang sudah menempel saat baca buku. Makanya saya suka enggak terlalu antusias nonton film yang diadaptasi dari buku, terutama kalau bukunya saya suka banget. Filosofi Kopi termasuk antologi yang saya suka. Isinya padat dengan tema bervariasi. Ketika Filosofi Kopi dibuat saya enggak terlalu antusias. Bahkan enggak nonton. Takut kecewa. Walau adik sepupu saya bilang filmnya bagus ( dia pun sampai bela-belain nongkrong  di Kedai Filosofi Kopi setelah itu) tapi dia belum baca bukunya. Nah!  Saya akhirnya memberanikan diri  menonton Filosofi Kopi 2: Ben & Jody Kangen udah lama gak nonton   film layar lebar.

Film dibuka dengan pemandangan Indonesia yang indah dan serba hijau. VW combi kuning yang berpindah-pindah tempat menjajakan kopi yang diracik secara special oleh Ben (Chicco Jerikho) dibantu oleh tiga pegawainya. Setelah satu pengawai mengundurkan diri karena hamil dan disusul oleh dua baristanya, Ben dan Jody (Rio Dewanto) memutuskan kembali ke Jakarta dan membuka kedai Filosofi Kopi.

Bukan usaha yang mudah karena butuh modal lebih banyak dan mereka harus mulai dari nol. Untunglah datang seorang investor, Tarra (Luna Maya) yang mau menanamkan modalnya dan membeli saham Filosofi kopi sebesar 49%.  Sebagai penggemar Filosofi Kopi, Tarra ingin membangun kembali kepopuleran kedai ini. Jadilah Filosofi Kopi dibuka kembali.  Jody merekrut salah satu barista cewek bernama Brie (Nadine Alexandra) yang selalu berantem dengan Ben karena punya cara menyeduh kopi yang berbeda dengan dirinya.  Gara-gara cara meracik Brie  ini Filosofi Kopi  mendapat review yang buruk di dunia maya.

Karena dapat review yang buruk ini juga, Tarra mengusulkan mereka harus segera membuka  cabang baru di Yogyakarta. Usul ini ditolak oleh Jody yang kebagian mengurus  bisnis dan keuangan tapi Ben dan Tarra tetap pergi ke Yogyakarta. Mereka berdua mengurus persiapan pembukaan cabang di sana. Saat proses persiapan ini Ben mendapat berita kalau ayahnya meninggal.

Di sini konflik muncul. Ben yang melihat bagaimana ayahnya jatuh bangun akibat masalah perkebunan sawit di Lampung, baru sadar ternyata Tarra memiliki hubungan erat dengan perusahaan perkebunan sawit.  Ben marah besar dan dia enggak mau bertemu dengan Tarra. Bahkan mengancam akan membeli kembali semua saham yang sudah dimiliki oleh Jody dan Tarra.





Film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko  menyenangkan dan menghibur.  Sebagai orang yang belum pernah menonton film yang pertama, jalan ceritanya  mudah dimengerti dan masih bisa dinikmati. Karakter Ben & Jody sama dengan  karakter yang ada di buku.  Dan bagi seorang yang tidak suka kopi, proses membuat kopinya di film ini digambarkan  sangat detil membuat saya  jadi ngiler. (Cuma saat nonton, lho 😛) Walau porsi menyebutkan ‘filosofi kopi’ dalam setiap dialog terlalu banyak dan enggak terlalu perlu. Karena semua orang sudah tahu cerita ini tentang membangun sebuah  kedai kopi dengan cinta dan segala filosofi di dalamnya.

Kekuatan film ini memang ada pada chemistry antara Rio dan Chicco. Tokoh lain bisa dimainkan oleh siapa saja,  tapi cuma mereka berdua yang bisa jadi Ben dan Jody.   Ini yang membuat film ini hidup.  Walau saya pribadi enggak terlalu suka dengan karakter Ben yang begitu meletup-letup. Kan ceritanya udah lama bersahabat ya. Udah keliling bersama-sama selama dua tahun.  Masak bisa tega gitu sama sahabatnya sendiri.  Tega kenapa? Ya nonton aja ya.😃

Konfliknya lumayan menyentuh. Apalagi kalau melihat gimana Ben begitu terpukul atas kematian ayahnya. Begitu juga twist percintaan yang ada. 'Siapa jadian dengan siapanya’ bikin kecele. He he he.

 Secara setting, film ini pun enggak bombastis. Pemandangan Jakarta  sederhana tapi tetap terlihat urban. Enggak pake gambar Monas atau patung selamat datang yang diambil dari atas.  Atau kota Yogyakarta, Makasar dan Toraja, termasuk perkebunan kopinya. Memberikan nuansa Indonesia yang lain. 

Okay, mungkin saya perlu menonton Filosofi Kopi pertama. 😁😁



Friday, June 30, 2017

Tempat Nongkrong Baru di Bandung: Teras Cihampelas






Ini salah satu tempat baru buat makan, hang out dan foto-foto di Bandung, Teras Cihampelas. Baru dibuka sekitar bulan Februari 2017. Uniknya dari teras ini ada di atas jalan Cihampelas,terbentang sepanjang 450 meter, dimulai dari perempatan dekat Rumah Sakit Advent dan Hotel Serela  hingga ujungnya di dekat Hotel Promenade. Konon ini baru satu-satunya yang teras atau skywalk dibangun diatas jalan raya.  Solusi yang jitu  buat menambah ruang publik yang luas dan hijau.







Sebenarnya gw enggak sengaja nemu tempat ini gara-gara turun dari  travel di daerah Cihampelas. Setelah googling sedikit barulah ,hari Jumat ini memuaskan rasa penasaran datang ke tempat ini rame-rame.  Ya, karena masih dalam suasana liburan jadi tempatnya lumayan penuh. Terutama di bagian yang berjualan dan makanan.



Banyak kios makanan, jangan takut kelaparan







Di sini paling banyak jualan t'shirt


 Teras Cihampelas ini terdiri atas 12 teras dengan tangga yang berundak-undak sehingga memberikan kesan dinamis. Ada beberapa area yaitu area kuliner, area souvenir dan taman kecil di ujung lengkap dengan tempat buat ber-selfie bersama Kang Emil, walikota Bandung. Kebetulan walikotanya juga doyan difoto, dia mengerti banget gimana warganya suka banget selfie, jadi disediakan frame seperti frame Instagram lengkap dengan standing character dirinya. He he he he,  Kocak juga sih.



Frame raksasa khusus buat selfie. Thanks buat Dhea & Ria yang udah pose :))


Tempat ini sangat menyenangkan karena bisa lihat keramaian Bandung dari tempat tinggi. Walau pas hari ini datang, rame banget jadi ya agak lieur (pusing), tapi kalau ngebayangin di hari kerja dan enggak banyak orang, pastinya adem banget.  Ada banyak kursi-kursi lebar dan tanaman-tanaman hijau di sepanjang teras ini.

Kalau laper juga tinggal beli berbagai makanan yang ada di sini. Atau kalau mau yang agak fancy bisa beli dulu di Ciwalk terus dibawa kesini.   Enggak hanya itu, selain ada tangga, buat yang males tersedia lift juga.  Fasilitas lain seperti toilet dan musola pun tersedia.  Satu alternatif yang menyenangkan kalau enggak mau nongkrong di taman atau di mall.







Tuesday, June 27, 2017

For The Love of Food : Final Recipe, Chef & Jiro: Dreams Of Sushi

 
If there’s any sin that I would commit it must be gluttony. Anything that  involves a food is good.  That’s why I love movie about food and cooking. I watched these three movie in three consecutive days. Different kind of story line but it’s all about the love and passion of the food.




Final Recipe is South Korean-Thai Drama played by Michelle Yeoh, Henry Lau and Chin Han. This 2013’s movie and I’ve been looking it for along time since Henry Lau of Super Junior M,  is my fav. But I only found the movie recently. For this role, Henry was training by a famous chef how to cook. No wonder his cooking skill in this movie was really impressive.  

The storyline is pretty nice, although some part is bit predictable. I wish they shown more about cooking and the food, and less family drama. You can see different different Chinese foods are feature, and some western food as well.

Final recipe is movie about young man named Mark (Henry Lau) trying to make some fortune by entering Final Recipe, cooking competition despite his grandfather wishes.  He learn how to cook from his grandfather who own a Chinese restaurant in Singapore and when he was a kid he remembers that his father always cooked for him.  On the final, one contestant will compete with a famous chef, David Chen. 

During the competition Mark managed to impress the famous chef, Daniel Boulud with his omelet. The grand jury, Julia (Michelle Yeoh) started make him as his favorite also.  The way he cooked and the taste of food remind Julia about something. After do some digging, she found out that Mark has a close relationship with his husband, David Chen.  





Imagined you’re doing road trip during summer holiday by your food truck and selling the food as well. How awesome!  That the story of Chef all about.  This movie is written & directed by Jon Favreau  whose directed an Iron Man. Robert Downey Jr, make an small appearance in this movie too. 

As the chef in upscale restaurant,Carl Casper (Jon Favreau)  hit a rock bottom when the restaurant critic,Ramsay Mitchel, wrote a bad review about his food. He still has a passion for food but the owner prevent him to improvise and experiment with the food. Thing getting worse when he learn about Twitter and tweeted a nasty comment about Ramsey

He quit his job and start to think over about his career. His former wife, Inez (Sofia Vegara) suggest him to take vacation with his  son, Percy (Emjay Anthony). After remodeled an old food truck,  he began to travel across America with Percy and Martin (John Leguizamo), his former sous-chef. They're selling a Cuban sandwich from Miami to Los Angeles, doing a stop overs in New Orleans and Austin –Texas. This trip not only about selling food but also made his relationship with his son closer. The relation between Carl and Percy is so adorable. I really love  watching how the relation growing.  As a tech savvy, Percy taught his father about social media, he also help to documented their trip through  social media and cause a lot of buzz. Carl taught his son all  the cooking technique. There’s plenty of food is being prepared, served and devoured. Definitely mouth watering movie. 

 

While watch this documentary movie, I’m not only hungry but craving for sushi as well. Jiro: Dreams of sushi is one of the best documentary movie you should watch. The movie is about life of Jiro Ono, the sushi master and owner of Sukiyabashi Jiro, a Michelin three-star restaurant in Tokyo Japan. He’s 91 years old now and still working. This movie was filmed when he was  85 years old. His sushi restaurant is really famous. Located in Tokyo subway station, people has to make a reservation at least a month in advance. He only serve for 10 people of roughly 20 course. It’s cost around 30.000 Yen for one person. 

Although this is documentary movie, but you won’t get bored. Most of us really familiar with sushi but I bet not every one know how the process of making sushi. Jiro made every process look so great and art-like. His passion about sushi is unbelievable.  He selected the only best rice, he asked his apprentice to massage the octopus for 45 minute, his older son who also help him run the restaurant went to Tsukiji fish market himself to pick the best tuna and other kind of fish for sushi. It’s so fascinating saw how a plate of sushi being prepared with passion and perfection.


Saturday, June 17, 2017

Midnight Diner



-->
Kalau yang suka nonton dorama di chanel Waku Waku Japan mungkin pernah nonton dorama Midnight Diner  ini tapi yang aku review disini versi layar lebar atau filmnya. Garis besar ceritanya sih mirip dengan doramanya, berkisah tentang pemilik kedai makanan yang baru buka setelah tengah malam sampai pagi hari. Yang main sebagai master-nya masih sama. Tapi ceritanya dibuat lebih panjangnya aja. Kalau dorama kan pendek-pendek. 

           Cerita Midnight Diner ringan tapi menyenangkan dan ngeliat makanannya itu lho.  Buat pecinta makanan Jepang pasti bakal ngiler banget. Uniknya lagi yang ditampilin disini sering makanan Jepang yang enggak umum atau ada beberapa variasi  khas kuliner lokal dari sejumlah wilayah di Jepang. Kalau di dorama, di akhir setiap episode sudah dikasih tahu cara buatnya, tapi karena ini film jadinya enggak ada.

            Midnight Diner ini juga diputar di Netflix Amrik dan jadi salah satu serial favorit. Terus dibuat juga versi drama Korea-nya. Jadi hati-hati kalau nyari, kadang suka tertukar dengan versi Korea-nya. Aku sendiri belum nonton yang versi Korea, tapi melihat setting dan gambar-gambarnya, kemungkinan ini ceritanya sama.

         Di film versi layar lebar ini dikisahkan gimana sang Master (Kaoro Kobayashi)  tiba-tiba menemukan sebuah guci yang diletakan di pojok kedainya. Setelah dilihat ternyata itu isinya abu hasil kremasi.  Penemuan ini jelas bikin heboh pengunjung dan mulai menebak-nebak siapa diantara para pelanggan yang datang ke kedai ini yang memungkinkan jadi si pemilik guci ini.

        Selain ada misteri guci abu,muncul  satu cewek bernama Michiru (Mikako Tabe)  yang tiba-tiba aja memesan makan terus lari karena enggak mau bayar. Belakang ketahuan si cewek ini homeless dan butuh pekerjaan. Dia menyesal dan sebagai gantinya dia bersedia bekerja membantu di kedai. Kebetulan sang master tangannya juga sedang sakit, sehingga butuh bantuan.

         Dan ada beberapa lagi kisah yang dialami oleh para pengunjung di kedai ini. Pastinya setiap masalah selalu dibahas lewat diskusi sambil menikmati menu-menu ajaib dan nikmat buat sang master.  Bikin ngiler banget!

Sunday, June 4, 2017

Kimi no Na Wa




 
                 Suka kagum banget sama cerita anime yang luar biasa itu. Penuh fantasi tapi mengharukan juga.  Selain Studio Ghibli jarang sih nemu anime yang benar-benar keren. Tapi yang satu ini sumpah keren banget. Ceritanya gabungan antara fantasi dan teen romance. Banyak orang kalau tahu teen romance pasti bawaannya pingin nyela. Sebelum banyak nyela, mending nonton deh. Karena cerita yang satu ini enggak tipikal teen romance.  Banyak detil-detil yang muncul dari awal sering terlewatkan begitu saja, dan itu sebenarnya jadi clue dari film. Kalau perlu nonton dua kali biar detilnya dapat. 

                 Selain cerita gambarnya juga bagus  dan detail banget. Nyaris kayak film beneran. Pemandangan kota Tokyo dan daerah Hida bagus banget. Jadi pingin ke Jepang lagi. Huaaah!  Enggak hanya itu, soundtracknya juga keren. Terutama lagu pembuka (Yume Tourou)  dan lagu penutup (Zen Zen Zense) dan  (Nan de mo nai ya)   OST  yang ada di film ini semuanya dinyanyikan oleh Radwimps. 


              


             Kimi no Na Wa atau Your Name bercerita soal cewek bernama Mitsuha yang tinggal di daerah pegunungan Hida. Dia tinggal bersama adik dan neneknya. Bersama nenek dan adiknya, dia berprofesi sebagai kuchikamizake sake. Cewek yang membuat sake yang dasar fermentasinya dari air liur manusia. Tinggal di daerah kecil membuat Mitsuha bosan. Dia berharap bisa tinggal di kota besar. 

               Tiba-tiba ada satu keajaiban, dia terbangun di sebuah kamar yang asing dan begitu melihat ke kaca dia berubah wujut jadi seorang cowok. Enggak hanya itu, dia enggak lagi tinggal di desa tapi di kota besar, Tokyo.  Awalnya Mitsuha berpikir dia cuma mimpi karena setelah beberapa saat dia kembali lagi ke desanya. Namun kejadian ini terjadi berulang kali. Anehnya, dia menemukan catatan/diary akan hari-hari yang dialaminya tanpa dia sadar dia mengalaminya. Akhirnya dia baru sadar kalau dia bertukar tubuh dengan seorang cowok bernama Taki. Untuk saling memudahkan kehidupan mereka berdua, keduanya sepakat membuat diari. Mitsuha dan Taki menulis semua yang mereka alami handphonenya.  


            



            Begitulah mereka terus berkomunikasi.  Taki membantu kehidupan Mitsuha di desa dan Mitsuha membantu kehidupan Taki di kota. Bahkan dia berhasil membantu Taki bisa nge-date dengan senpai-nya. Sampai suatu saat Taki terbangun dan dia tidak lagi bertukar badan. Tapi muncul keanehan baru. Dia seperti mendapat banyangan satu cewek dan daerah pedesaan yang indah. Ada perasaan sedih dan kehilangan yang tak terbayangkan yang membuat hidupnya enggak tenang. Taki memutuskan untuk mencari tahu kebenaran dari bayang-bayang yang selalu mengganggu pikirannya itu.  


                              Lagu pembuka : Yume Tourou by Radwimps






                              Lagu penutup:   Zen Zen Zense by Radwimps  





                                                        Nan de mo nai ya by Radwimps





Wonder Woman







 

                                             WARNING : spoiler alert!


                 It’s such refreshing see a female superhero in movie.  It’s about time to let a girl kick some assess, lead the battle and be powerful. As person who always like watching action and superhero movie, this movie is really great, fun and felling good movie. Although, there’s a some dragging part before the big battle but still a good as whole movie.   

                 Only tiny note to the filmmaker, how come after the battle Diana still have a great hair like she just come out from the beauty salon? It’s bit ridiculous. I mean, she still look awesome with a braids one. Well, probably thing like that only happened in superhero universe. 😝


Diana and her mother in Themyscira


         Wonder Woman berkisah tentang Diana (Gal Gadot), putri dari Themyscira. Ibunya adalah Queen hippolyta (Connie Nielsen). Sejak kecil dia tinggal di tempat yang isinya semua cewek.  Dia melihat gimana tantenya  Antiope (Robin Wright) melatih prajurit-prajurit cewek bertempur. Sumpah ini keren banget. Itu figuran-fiurannya cewek yang keren-keren banget. Ngeliat cewek-cewek begitu kuat dan jagoan banget berantem, naik kuda, ngelempar tombak.  Huaaah!  Ibunya melarang Diana untuk ikutan bertempur tapi setelah dibujuk oleh Antiope, akhirnya Diana diijinkan untuk berlatih. Bahkan dia dilatih dua kali lebih berat dari yang lainnya.  

            
An awesome fighting scene 😗



              Suatu ketika Diana menyelamatkan  Steve Trevor (Chris Pine) seorang mata-mata yang pesawatnya jatuh ke laut.  Dari cerita Steve Diana mengetahu kalau ada perang besar di Eropa (Perang Dunia I) .Dia berpikir itu adalah ulah dewa perang, Ares, yang memang selalu jadi ketakutan bahwa dewa ini bakal menganggu ketenangan di Themyscira.  Diana merasa dia punya tugas untuk membantu menyelamatkan umat manusia dari dewa Ares.
Jadilah Diana pergi bersama Steve ke London. Ada adegan lucu, ketika Diana tiba di London. Sebagai cewek yang enggak pernah keluar dari daerahnya, lucu juga Diana terlihat gaptek berhadapan dengan manusia lain. Apalagi dengan kostum Wonder Woman-nya yang serba minim itu.  

       
Gayanya tetap keren walau gak pake baju Wonder Woman

              Steve berniat memberi tahu kantor pusat bahwa ada bahaya besar yang mengancam. Jendral Erich Ludendorff (Danny Huston) dan Doctor Maru (Elena Anaya) sedang mengembangkan sebuah gas beracun yang bisa menghancurukan seluruh umat manusia. Steve mencuri buku ini akan menyerahkannya pada kantor pusat.  Tapi karena argumentnya lemah, akhirnya laporan Steve diaabaikan. Namun akhirnya dia dapat dukungan dari  Sir Patrick Morgan (David Thewlis). Jadilah mereka , dibantu oleh teman-temanya Steve, ke Belgia yang merupakan garis depan.  Awalnya enggak ada yang berani untuk maju bertempur tapi dengan segala keberaniannya Diana, berhasil memimpin pasukan di daerah yang disebut NoMan’s Land. Disini nih adegan pertempurannya yang luar biasa terjadi. Dengan segala keberanian dan kekuatan supernya Diana bisa menaklukan pasukan Jerman bahkan menguasai satu desa kecil.  Luar biasanya, setelah bertempur, tetap dong rambutnya itu tetap berkibar-kibar dengan indahnya bagai abis di blow dari salon. Ya… maklum yah, peleeem. Ha ha ha.  

                 
Leading a battle 



 Rambut Mbak-nya kayak abis diblow di salon. 😘


               Di dekat desa kecil ini juga ternyata Jendral Erich dan Doctor Maru berada. Bersama Steve dia menyamar menjadi salah satu undangan di pesta, agar bisa membunuh langsung Jendral Erich. Ternyata dugaan Diana bahwa Jendral Erich adalah jelmaan Ares salah besar. Dewa Ares ternyata menjelma dalam sosok lain yang sama sekali enggak dia bayangkan.

Instead of bring clutch bag  she bring a sword. This is must have item to the party, now. Cool 😍😍


Sunday, April 30, 2017

Miss Sloane



I found this movie by accident. Since it's Jessica Chastain I watch it immediately. Udah lama enggak nonton film soal politik dan konspirasi politik. Sumpah ini keren banget!  Jessica mainnya luar biasa dan masuk nominasi aktris Golden Globe 2016 juga. Mungkin karena filmya serius & berat jadinya enggak terlalu sukses. Tapi kalau kita suka film pengadilan, politik dan karakter cewek yang kuat. Wajib nonton film ini.


Miss Sloane berkisah tentang lobbyist, orang-orang yang ditugaskan untuk melobi orang lain agar satu kampanye/ undang-undang bisa lolos di DPR.    Karena untuk meloloskan satu undang-undang  perlu  minimal suara yang setuju.  Biasanya satu partai/ senator akan menggulirkan satu masalah. Setelah masalah itu dilempar ke publik, mereka akan tunggu reaksi dari RUU itu sebelum mengambil keputusan.
Nah dalam proses pengambilan keputusan ini dibutuhkan banyak lobi  dengan senator lain agar  RUU itu bisa lolos. Yang meminta lobi tidak hanya si senator itu tapi bisa juga perusahaan/ orang lain yang merasa berkepentingan dengan UU itu. Proses ini tergantung dari sensitif enggaknya satu UU.   Semakin sensitif, semakin lama dan panjang  pembahasannya. Bahkan bertahun2 bisa enggak selesai-selesai.

Kalau di luar negeri memang ada lembaga atau perusahaan yang ngurusin soal beginian. Saya yakin di Indonesia udah ada tim seperti ini walau pun mungkin enggak secara resmi berdiri sebagai satu lembaga khusus, tapi pasti Indonesia punya pelobi-pelobi juga.


Miss Sloane berkisah gimana para pelobi ini bekerja. Dan namanya politik, kadang mereka melakukan segala cara dan kadang saking enggak pedulinya bisa melanggar aturan. Sebagai salah satu pelobi handal  dari perusahaan Cole Kravitz & Waterman, Elizabeth  Sloane (Jessica Chastain) dikenal sebagai cewek keras, bertangan dingin dan berani melakukan apa saja demi sukses melobi. Salah satu kasusnya dia mengatur lobi senator dengan pejabat Indonesia soal perkebunan kelapa sawit.  Kasus ini juga yang membuat dia diseret ke pengadilan karena dianggap sudah menyalahi peraturan.  Well, ini cuma sebagian kasus aja. Karena dibalik itu ada skenario besar lainnya.


Sloane udah tahu kalau ini sebenarnya bagian dari konspiraasi juga. Karena dia pernah menolak untuk membantu pemilik pabrik senjata untuk melobi para senator agar UU kepemilikan senjata ditinjau ulang.   UU kepemilikan senjata memang jadi polemik besar di Amrik.  Banyak yang memprotes, tapi banyak perusahaan senjata besar  dan berpengaruh (yang punya koneksi kuat dengan penguasa)  menolak UU ini. Karena bisa mengancam bisnis mereka.

 Walau Sloane ambisius dan mau melakukan segala cara tapi dia enggak suka dengan kebijakan senjata di US, makanya dia enggak mau membantu untuk kasus ini. Karena ini juga dia akhirnya pindah ke perusahaan pelobi saingan tempat dia bekerja ke Peterson Wyatt.

Bersama timnya dia melobi & melakukan segala cara agar para senator menolak UU kepemiliksan senjata ini. Dia bahkan secara sengaja 'menjebak' anak  buahnya yang pernah jadi korban penembakan untuk bersaksi di depan publik, agar tercipta  opini publik dan membuat masyarakat makin menolak kepemiikan senjata.

Semakin sukses Sloane melakuan lobi, semakin kesal juga mantan bos dan teman-temannya di Cole Kravitz & Waterman.  Mereka berusaha menjatuhkan Sloane dengan menyeretnya ke pengadilan.







Saturday, April 29, 2017

A Violent Prosecutor



Suka banget sama film ini. Gabungan antara film crime, pengadilan dan ada sedikit konspirasi politiknya. Mengingatkan sama kondisi disini, there's always involve a money and power.  😉 Enggak romantis sama sekali enggak dan enggak chessy. Film ini salah satu box office tahun 2016 di Korea juga. Walau ada beberapa bagian saat melakukan balas dendam itu terlihat mudah banget dan agak lebai, tapi secara keseluruhan film ini seru, menegangkan banget dan ada sedikit unsur lucunya. Duet dua pemain utamanya cool banget.


Berkisah tentang jaksa bernama Byun Jaek-Woo (Hwang Jung-min) yang dikenal sebagai jaksa yang temperamental. Saat menginterogasi tersangka selalu menggunakan kata-kata kasar dan enggak jarang memukul atau main fisik. Dia sudah diperingatkan oleh bosnya agar berhati-hati dengan kelakuannya ini . Tapi Jaek-Woo yakin kalau menangani kriminal itu sekali-kali perlu pakai kekerasan biar mereka mengaku dengan cepat.

Suatu ketika Jaek-Woo harus menginterogasi pelaku kerusuhan demo yang sudah melukai polisi.  Dia tahu kalau si pelaku hanya salah satu satu pion kecil  dari orang yang disuruh oleh pihak developer  yang sengaja menyusupkan sejumlah preman diantara pendemo. (Kayak di Indonesia banget ini mah 😛)   Si pelaku enggak mau ngaku walau sudah dipukuli.  Sialnya, keesokan hari si pelaku itu ditemukan tewas dan Jaek-Woo dengan segala perilaku temperementalnya dan sebagai orang yang terakhir bertemu dengan si korban, jadi tertuduh utama. Bosnya pun meminta dia mengaju saja, untuk memudahkan penyelidikan. Pada akhirnya dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Saat di penjara Jaek-Woo kembali memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dan dia sadar dirinya  jadi kambing hitam.  Berbekal dengan kemampuan hukumnya, Jaek-Woo mulai mengumpulkan bukti-bukti. Bersamaan dengan itu di penjara juga Jaek-Woo menyadari dia bisa membantu sejumlah petugas penjara & juga penghuni tawanan disana berkaitan dengan kasus hukum.
Setelah 5 tahun berlalu, dia dianggap sebagai 'suhu' banyak orang meminta tolong pada dirinya. Sebagai imbalannnya,  dia punya banyak kebebasan yang dia gunakan untuk mengumpulkan segala sumber daya agar bisa keluar dari penjara.


Usaha ini semakin menunjukan hasil    ketika datang seorang penghuni baru bernama Chi-Won (Kang Dong-Won) yang terkenal sebagai penipu kelas teri. Dia ternyata salah satu dari kelompok perusuh yag pernah disewa lima tahun lalu.  Jaek-Woo berhasil membujuk Chi-Won untuk membantu usahanya untuk membebaskan diri dari penjara dan membersihkan nama baiknya. Jaek-Woo tahu ini usaha yang sulit karena dia harus melawan sistem, penguasa dan para politikus.


Sunday, April 23, 2017

10 Q&A About Book







In honour of  World Book Day, I make a ten list regarding a book.
Here my answer  😃



1.     Book currently reading?
Lean In : Women, Work and The Will To Lead by Sheryl Sandberg
This is very inspiring book about how woman in work place. How we should not hold ourselve back & break all the stereotype of career woman.

2.     Favorite book as a kid?
The Adventure of Tintin


3.     Book you read because all the hype but you hate it?  
     The Twilight Saga. I only managed to read Twilight, New Moon, Eclipse. The  Breaking Dawn  was  just too much!


4.     Book you bought more than a year ago that still haven’t read yet?
Asia’s  Cauldron
I’m just waiting for the right moment which probably never happened? Ha ha ha.😂🙈

5.     Thick book that took long to finish  and you weep in joy after finish it?
Anna Karenina by Leo Tolstoy.  It’s  took almost 5 – 6 month to finish it. 

      6.  Book you bought because of the cover?    
The Walled City by Ryan Graudin

7. Book that inspired & change you?
On the road by Jack Kerouac  and The Naked Traveler by Trinity.  Kerouac inspire me to be backpacker. And Trinity showed me that woman can be a backpacker and solo female traveler as well.

8. Book that you keep try to finish but you can’t?   
The Name of The Rose by Umberto Eco.

This book is so dificult and too complicated for my taste. I’m ended up cheating and read the summary in Wikipedia.  Not proud though.

9. Book you finish less than a week?  
 The hunger Games. 
I love this YA book soo much. In fact I bought the first one, then went to the book store next day to buy the last two (Catching Fire and Mockingjay)

10. Book you push yourself to read faster because you hate when people spoiler it?
Harry Potter book.s

Saturday, April 22, 2017

Puas Berburu Buku di Big Bad Wolf: Jakarta Book Sale 2017







Event yang paling ditunggu buat pecinta buku. Big Bad Wolf Book Sale 2017.  Ini tahun kedua book salenya diadain tapi baru tahun ini saya datang ke pameran ini. Bersama partner in crime, Iif, saya udah niatin banget menghabiskan Jumat malam di ICE.

Kami datang di hari pertama sale dibuka untuk umum yaitu tanggal 21 April 2017. Sehari sebelumnya udah dibuka tapi cuma untuk undangan VIP. Kabar dari yang datang di hari khusus itu, antriannya panjang dan cape banget. Tapi ya karena udah memang niat datang, kami udah siap. Bawa bekal air mineral dan cemilan juga. Siap tempur!







Surga buku romance & YA
  
            Kami sampai ICE sekitar jam enam sore dan lumayan sepi. Jadi bebas banget berkeliling. Ada keranjang kecil, keranjang agak besar yang didorong sampai trolly yang bisa dipakai. Pede banget udah bawa keranjang dorong Buku dibagi-bagi dalam berbagai genre. Yang paling banyak adalah genre  romance dan general.

          Buat yang suka sama romance dan chick lit surga dunia banget. Semuanya judul ada. Dari pengarang yang namanya udah terkenal dan bukunya udah diterjemahkan di sini sampai yang belum pernah denger.  Saya enggak tahu banget siapa aja pengarang romance, cuma tahu Joan Collins dan Nora Robert aja tapi banyak nama lain.
       Yang chick lit ada  Lauren  Weisberger ( yang bikin Devil's Wear Prada), Marian Keyes, Sophie Kinsella (yang terkenal dengan shopaholic series tapi sayangnya enggak ada, adanya judul yang lain), Cecelia  Ahern, Jennifer Greene dan banyak lagi.  Covernya juga macam-macam banget.

      Buat yang katagori general terbagi lebih random lagi, ada yang model cerita kriminal,  kayak bukunya Dan Brown atau Stieg Larsson  (yang terkenal dengan trilogi Girl With Dragon Tattoo  ), science fiction kayak Michael  Chrichton atau yang pengarang populer John Grishan, Ken Follet, Tom Clancy sampai Robert Lundlum.

     Yang berlimpah juga buku-buku Young Adult (YA). Sayang aja selain Maze Runner dan The Hunger Games, enggak ada buku YA yang oke banget. Bahkan bukunya John Green aja enggak ada. Hm, apa enggak  liat ya?
       Padahal berharap banyak ada buku2 YA dengan nama pengarang terkenal atau paling enggak yang termasuk best seller. Sayang aja sih. Kan pecinta YA di Indo banyak dan banyak yang udah dijadikan film, pastinya orang pada ngeh dan pingin baca. Semua buku rata-rata berkisar Rp 65 ribu. Ada juga yang 50 ribu.


    Buku buat anak-anak juga banyak banget. Itu rasanya banyaknya mengalahkan buku-buku romance. Saya sih enggak mampir di sini. Cuma ngeliat selintas. Tapi banyak banget yang borong sampai bawa trolli. Ada juga yang bawa anak-anak krucil dan pada ikutan baca di situ.







Sedikit buku history & Politic 

Sebelum datang udah bikin nih list buku-buku yang bakal dicari. Sampai di BBW enggak ada semua. Ha ha ha. Apalagi buku bergenre sejarah, politik dan current affair.  Sepertinya bagian ini yang paling sedikit. Banyak pengarangnya yang namanya enggak familiar. Cuma bukunya Thomas Friedman aja yang ada. Itu pun hanya satu judul. Begitu juga buku-buku sejarah. Rasanya kurang lengkap.

Mungkin ini subject yang bukan favorit. Padahal berharap banget, nemu buku-buku best seller di bagian ini.  Buku karya pengarang current affair terkenal kayak Jared Diamond atau Francis Fukuyama aja enggak ada. Hiks.


Di bagian buku masak juga chef yang familiar kurang banyak. Hanya ada Jamie Oliver, Nigella Lawson dan Padma Lakhimi. Tapi lumayannya harga buku-buku di bagian ini murah banget. Dengan kertas glossy dan hardcover harganya berkisar 85 ribu - 135 ribu.

Masih banyak section lain yang saya liat cuma selintas lantaran enggak tertarik seperti Fashion & Beauty, self-help, regilion, travel dan biographi. Travel dan biographi menarik sih tapi ya itu pilihannya enggak terlalu menggoda. Kamus disini juga berjibun tinggal pilih deh.


Banyak food truck, tinggal pilih mau makan apa

Kasirnya ramai tapi enggak antri lama banget, kok



Ada Food Truck 

Menurut Iif tahun lalu enggak ada yang jualan makanan dan minuman. Jadi kami udah siap-siap bawa air mineral. Untung deh tahun ini udah ada counter makanan. Lumayan banget, cape muter-muter bisa makan. Kalau mau makan enggak boleh bawa keranjang belanjaan. Semuanya ditaruh dipojokan.  Harga makanan, berkisar Rp 15 ribu - 50 ribu. Ada hot dog, kentang goreng, kebab, chicken dan nasi plus yakitori.

Abis kenyang makan sortir buku-buku yang dulu karena takut lebihin budget. Hi hi hi, terus langsung deh ke kasir. Entah kami sedang beruntung atau memang hari pertama dan udah malam (sekitar jam 22.00)   jadi enggak pakai antri. Langsung ke kasir, bayar dan pulang deh.


Big Bad Wolf masih sale dari tanggal 21 April sampai 2 mei. Ini sedikit tips buat yang mau kesana:


1Enggak perlu bikin catatan .
Boleh aja bikin catatan buku-buku  yang mau dicari tapi berdasarkan pengalaman aku, enggak guna. Hi hi hi , karena di sana banyak banget bukunya. Pasti ketemu buku yang sama sekali enggak terduga. Mending siapin kuota HP.  Toh  pameran ini buka 24 jam, enggak perlu diburu waktu bakal tutup.  Pas liat buku yang menarik, browsing sebentar di Wikipedia atau Goodread. Kalau reviewnya dapat bintang 4 atau 5, ya udah ambil aja.  Tinggal nanti disortir, layak diambil atau enggak.

2.  Bawa uang cash
Kalau suka banget buku pastinya bakal kalap. Semua pingin dibeli. Jadi dari pada tekor , bawa uang cash aja.  Tetapkan jumlah budget yang mau kita keluarkan. Kalua udah lebih dari itu, mending sortir lagi buku-buku yang udah kita ambil.
Kartu credit cuma bisa Mandiri.

3. 'Sweeping' sebelum pulang
Maksudnya sweeping nih, sebelum benar-benar ke kasir, coba deh muter ulang seluruh hal, siapa tahu ada yang kelewatan. Kami muter ulang dan tiba-tiba aja nemu satu bagian yang belum diliat. Untung banget bisa nemu bukunya Robert Lundlum.

4. Ada konter Grab
Buat yang enggak bawa mobil, diluar hall ICE ada konter Grab. Gampang kalau mau pesen kendaraan. Di konter itu disediain tempat duduk empuk juga buat nunggu mobil.

Selamat borong, ya!



  









Thursday, March 16, 2017

Lelaki Harimau





My friend gave this book to me. This book pretty thin so  I can finish it in two days. I prefer this book than Cantik Itu Luka (Beauty is Wound) Lelaki Harimau already translate into english with title Man Tiger. This book was nominates as Man Booker Prize.

I like the idea of  the book that tell the story tiger inside the human. I  remember my Mom told me the  myth about man tiger. I bet every person who grown up in West Java must be ever heard about this myth too.  The story of Lelaki Harimau based on myth about  sacret tiger spirit. Based on legend, The Great King Siliwangi (King of the Pajajaran -Hindu Sunda Kingdom reign from 1482-1521) refused to convert to Islam. He and his faithful follower retreat to Mount Salak. He and the his follower disappeared and turn into spirit  of sacret tiger (black and white leopard). People in West Java still believe that the sacret tiger still wandering around until now. Sometimes the  tiger visit to people house. If you're  not doing something bad, the tiger won't attact you.

Once My grand-aunt saw a shadow of tiger tail passing the house and the dissapare into thin air. She said it was the King Siliwangi's follower. Well, I never saw man tiger or spirit tiger before but some people, mostly old generation, claimed they saw it.


This book tell a story about young man named Margio who claimed that there's a tiger inside him. And the tiger that killed Anwar Sadat. But  the book not only tell how the tiger kill the old man, but this more revealed about Margio's life and people around him.