uang 50 rupiah

             Emang uang Rp. 50 rupiah itu keliatannya seperti uang mainan. Bentuknya tipis, kecil,lusuh dan kadang bau, pula.  Nyaris enggak ada artinya. But, still, its a money. Uang yang masih dianggap sah di negara ini. Gw sebel banget sama orang yang selalu menganggap uang Rp. 50 itu bukan uang. Pengemis juga kalau dikasih uang limapuluhan langsung pasang muka marah. Gilaa, enggak tahu diri banget.

      Kalau ada kembalian lima puluh langsung diganti permen. Emang mata uang kita permen? Paling parah, dilempengin aja, dianggap gak ada.
Kejadian ini  selalu gw alami kalo belanja di Alfa Mart.  Makanya gw males belanja disitu kalo enggak mefet.  Kemarin, krn satu-satunya Alfa Mart yang masih buka, gw belanjalah disitu. Gw bayar dengan uang 50 ribu dan tercatat dengan jelas di struk kembalinya 25.050. Tapi penjaganya ngasih uang Rp cuma 25.000,-  enggak pake 50 rupiah. Gw tagih dong sambil nunjukin struknya. Eh, si penjaga malah menatap gw dengan pandangan heran, seolah2 gw sudah melakukan kesalahan besar. Gw tetap ngotot minta 50 rupiah gw. Akhirnya dengan sangat tidak sopan dia menyerahkan uang Rp 50 yang lusuh. Gila, ya, dia enggak tahu  sisa receh2 Rp. 50  yang gw masukin ke celengan kalau dikumpulin sangat bernilai.  Paling enggak kalau mefet, gw bisa bayar uang itu buat taksi, naik bajaj atau beli mi tek-tek yang lewat tengah malam.